
St Loco udah ada sejak mimin masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Musik mereka cukup menemani masa-masa awal diriku saat berkenalan dengan musik secara penuh, mungkin juga mereka menemani lo di saat remaja dulu. Saat ini, St Loco masih berdiri tegap, tetap berkarya, dan masih diperkuat oleh beberapa orang yang sama. Musik mereka menjadi jauh lebih muda, dengan banyaknya peremajaan yang dilakukan. Manusia yang bertanggung jawab atas segala visi musikal St Loco adalah Timotius Firman (Tim Distorsi) sang DJ sekaligus turntablist yang saat ini berperan sebagai producer band ini.
Mimin mendapat kesempatan berbincang seru dengan doi soal banyak hal, utamanya sih soal bagaimana St Loco tetap terasa muda walau sudah tergolong sebagai sebuah band senior. Karena, gak semua band bisa seperti itu.

Yang gue liat dari St Loco sekarang, musiknya berubah banget. Agak lebih ‘muda’. Emang konsep ini udah lama kalian pikirin atau spontan aja?
Iya udah lama. Gue pribadi udah lama pengen eksekusi musik kayak begini sejak gue balik lagi ke St Loco tahun 2017. Gue sempet sharing ide musik kayak begini sama anak-anak stloco. Cuma baru kesampaian dan menuangkan bikin musik “muda” dilagu NAKL ini.
Lo sendiri apakah emang sering denger band-band baru atau dengerin karena pengen bikin St Loco jadi lebih muda?
Gue dengerin banyak band jauh sebelum mau bikin materi lagu album baru. Jadi ide berkarya dengan musik St Loco yang sekarang bukan karena cari referensi untuk bikin musiknya jadi lebih muda.
Nah, apa tanggapan anak-anak lain dengan peremajaan musikal yang dilakuin sama St Loco?
Mereka seneng banget bisa kembali ngedapetin energi baru dari musik-musik yang diremixed ( album 1,2,3 ) dan materi lagu baru untuk album 4.

Menurut lo mas, St Loco saat ini terpengaruh oleh musik apa aja?
Metalcore, Electronic Dance Music, sama lagu gereja kayak Elevation & Bethel Music
Pas workshop, lo dengerin band apa aja mas?
FYI di album remixed dan album HOME ini, gue ga pake workshop. Semua gue kerjakan langsung secara spontan. Semua ide mengalir begitu aja tanpa ada trigger dengerin band / musik apa dulu untuk ngejadiin bagan musik dasar. Gue jarang dengerin musik / band yang akan jadi referensi disaat rekaman.
Gue juga mengerjakannya bersama Asido (Last Goal!) berdua.
Nah, Asido di St Loco perannya jadi apa mas? Banyak yang nanya juga
Peran Asido di materi-materi sekarang, gue dan Asido bekerja sama juga berdiskusi di area sound engineering. Asido juga gue tunjuk untuk menjadi co-producer untuk menjaga dan memberi masukan untuk part-part didalam mengaransemen musik. Kita berdua juga berperan sebagai mixing engineer. Lalu untuk urusan mastering gue serahin sepenuhnya kepada Asido. Khusus untuk sound sesign gue yang create semuanya sendiri. Contohnya seperti gue mau bunyi kick, snare, bass, distorsi gitar, sound synth, sound scape dan vocal treatment semua keputusan murni ditangan gue. Asido menterjemahkan semua isi kepala gue yang akhirnya menjadi sebuah karya yang luar biasa untuk St. Loco.
Menurut mas, peremejaan musik tuh penting gak buat sebuah band senior yang masih eksis?
Sangat penting, apa lagi bicara soal sound production. Sangat wajib dibahas dan dicoba demi kelangsungan si band. Intinya peran asido di St. Loco sangat penting dan sangat besar. Kita bersyukur banget bisa kerja bareng dan banyak dibantuin sama Asido dalam pengerjaan materi maupun dikonser-konser kita.
Soal materi selanjutnya, ada yang keras banget gak?
Lagu di album 4, judulnya Rock It! Btw, kita sih ada rencana mau bawain lagu ciptaan bokap lo nih “ BENTO “. Ini juga salah satu lagu yang bisa dibilang keras musiknya. Semoga lo bisa bantuin ya supaya kita bisa dapet ijin untuk merilis ulang lagu BENTO. Apa perlu gue dengerin ke lo dulu nih Bento versi St. Loco? Hahahaha
Wah, boleh banget tuh!
Mereka baru saja merilis sebuah single berjudul ‘Akhir Setiap Mula’ yang lebih mengedepankan sisi lembut dari band ini. Sok dengerin di bawah ini!