
Menjadi band metalcore di Malaysia mungkin lebih nikmat ketimbang di Indonesia. Hal ini dirasakan sendiri oleh Nemesys, band asal Kuala Lumpur yang baru saja merilis single berjudul ‘State Of Mind’. Mereka rasa, pintu dan tembok penghalang antara skena underground dan musik arus utama kian terkikis saat ini.
“Menurut kami, pintu penghalang yang memisahkan dua belah dunia (metal dan mainstream) perlahan menghilang. Mungkin pengaruh sosial media jadi yang paling berdampak, karena setiap band bisa lebih mudah memasarkan musiknya ke target audiens yang mereka incar” ungkap Nemesys.
Bagi mereka, band yang lebih jago memasarkan karyanya lewat dunia maya akan mendapat peluang lebih besar di era sekarang untuk bisa menembus arus utama. Apalagi di Malaysia, musik metal semakin diminati pasca pandemi berakhir.
“Semenjak pandemik berakhir, kami dapat rasakan musik metalcore kian mendapat perhatian dari khalayak ramai, khususnya dari peringkat umur yang lebih muda. Pengaruh band-band lokal dan international juga telah menjadi faktor yang mendorong keterbukaan masyarakat terhadap musik sebegini di Malaysia” ujar mereka.
Nemesys sendiri memainkan musik modern metalcore dengan pengaruh pop dan hip-hop yang kental. Musik mereka sendiri seperti perwujudan nu-metal ala Linkin Park dengan metalcore era sekarang. Chorus yang catchy, breakdown beringas, dan vokal rap jadi komposisi utama di single baru mereka.
Kini setelah perilisan single yang mendapat sambutan hangat dari penikmat metal di Malaysia, bahkan Indonesia, Nemesys mencanangkan sebuah target baru.
‘Semoga “State of Mind” tembus ke market Indonesia dengan jayanya dan membuka jalan bagi kami manggung di sana’.
Tonton video klip terbaru mereka di bawah ini!