
Band emo asal Bali, Agapeea, baru saja merilis single terbaru mereka berjudul Paralyzed, yang menampilkan sisi terberat dari musik mereka sejauh ini. Sebelumnya, Agapeea dikenal dengan gaya emo yang emosional dan menyentuh, tetapi kali ini mereka datang dengan pendekatan yang lebih meledak-ledak.
Gitar downtune dan vokal scream menjadi elemen pembeda yang seakan-akan menegaskan bahwa band ini juga mampu tampil ganas dan penuh energi. Nuansa emo/screamo era 2000-an ala early Saosin, Silverstein, atau Senses Fail terasa kental dalam komposisi musik mereka.
Materi ini terasa lebih segar dan hard-hitting ketimbang materi-materi utama mereka yang lebih melankolis. Agapeea juga sukses menampilkan sisi heavy mereka yang belum terlalu mereka kulik dengan maksimal di materi-materi lama.
Vokalis Wikan tetap mempertahankan ciri khas vokalnya yang melengking, memberikan sentuhan emosional yang kuat di tengah ledakan musik berat. Dengan Paralyzed, Agapeea menunjukkan kemampuan mereka untuk bergerak fleksibel antara keras dan pelan, dan tetap membuat lagu yang catchy, terutama pada bagian chorus yang benar-benar menempel di kepala.
Single ini membuktikan bahwa Agapeea memiliki potensi besar sebagai band emo yang serbabisa, mampu memainkan emosi tanpa kehilangan daya tarik pop mereka.